Monday, August 10, 2020

Another Insight of It's Okay to Not be Okay

 "Love heals everything.... Cinta adalah penawar terbaik untuk menyembuhkan dan mengeluarkan racun dalam tubuh." 

--- Saya rasa, inilah salah satu pesan yang ingin disampaikan penulis Jo Yong (yang juga menulis Jugglers) dalam It's Okay to Not Be Okay.

    Drama yang dibintangi oleh Kim Soo-hyun, Seo Yea-ji, dan Oh Jung-se sebagai tokoh utama ini tayang dalam platform berbayar Netflix setiap hari Sabtu dan Minggu jam 9 malam, berakhir pada 9 Agustus 2020 kemarin. Kesan saya terhadap drama ini sangat baik. Hehe... Baiklah, akan saya bahas sedikit mengenai penokohannya 


  • Moon Kang-tae, diperankan oleh Kim Soo-hyun (berperan dalam drama Moon Embracing the Sun dan My Love from The Stars) merupakan seorang laki-laki yang bekerja sebagai perawat di RS Jiwa OK. Karakternya digambarkan sebagai 'lelaki bertopeng' yang selalu memperlihatkan ketenangan.
  • Ko Moon-young, diperankan oleh Seo Yea-ji (berperan dalam drama Save Me dan Lawless Lawyer) merupakan seorang penulis dongeng pengidap Antisocial Personality Disorder. Karakternya digambarkan sebagai 'tong kosong berambut panjang dan bermata lebar'.
  • Moon Sang-tae, diperankan oleh Oh Jung-se (ahjusshi ini berperan dalam berbagai drama, hehe... intinya saya sering lihat beliau) seorang laki-laki pengidap spektrum autis yang bercita-cita sebagai ilustrator buku dan penggemar berat Ko Moon-young. Karakternya digambarkan sebagai 'lelaki yang bersembunyi dalam kardus'.
    Apabila teman-teman melihat interview maupun behind the scenenya, beberapa kali Kim Soo-hyun mengungkap bahwa ini adalah Human-Healing Drama. Ya, tema yang diangkat berupa upaya ketiga tokoh utama dalam menanggulangi rasa traumanya (terhubung satu sama lain).

    Kesan pertama, seperti biasanya, saya bingung. Haha... Akan tetapi, seiring bertambahnya episode, saya mulai masuk ke dalam alur (terutama bagian Moon Kang-tae yang mempertanyakan mengapa dirinya dalam kondisi tersebut). Harus saya akui, konfliknya menguji adrenalin saya. Disana saya menyadari bahwa emosi manusia sedemikian kompleksnya untuk berubah ke arah yang dinginkan.

    Ko Moon-young pun mengalami hal yang sama. Perempuan yang katakanlah tidak memiliki empati, berubah menjadi pribadi yang hangat dan mengerti sesamanya. Peran ini benar-benar cocok untuk seorang Seo Yea-ji (salah satu aktris favorit saya). 

    Tapi saya akan memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Oh Jung-se yang memerankan karakter pengidap spektrum autis... Huhu, perannya benar-benar terhubung dengan apa yang saya rasakan. Seorang manusia yang mungkin dipandang sebelah mata, justru memberi kekuatan yang tidak diduga oleh sekitarnya.

    Tokoh pendukung lain pun turut serta memberi warna dan kekuatan tersendiri untuk sang tokoh utama. 

    Dengan demikian, walaupun rating drama di TVN tidak seperti yang diharapkan, saya mengharapkan teman-teman untuk menonton drama ini.



Spesial untuk Hyunji Shipper garis keras...




(Gambar diambil dari berbagai sumber)

Sunday, August 9, 2020

Welcome to The Club!

Ya Allah, terima kasih engkau telah mempertemukanku dengan tahun 2020.

    Di pertengahan menuju akhir tahun 2020, banyak suka dan duka yang berlangsung. Berbagai hal terjadi sehingga mulai mempertanyakan apa maksud dari semua ini. Pasang surut kehidupan ini perlu disikapi dengan bijak. Selalu teringat bahwa setiap manusia telah diberi 'jatah' untuk merasakan kemalangan dan keberuntungan.

    Seperti yang kita ketahui, tahun ini menjadi tahun perubahan. Wabah melanda seluruh dunia, mengubah strategi kehidupan bermasyarakat. Mengenakan masker setiap pergi keluar, jaga jarak, mengurangi interaksi secara langsung dengan orang-orang telah menjadi tanggung jawab setiap orang.

    Aku, ingin mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat, kerabat, saudara, dan teman yang telah berjuang bersama dalam menghadapi perubahan ini. Ya, kita hebat!! Tapi, perjuangan masih panjang. Wabah ini masih berlangsung dan belum dapat diperkirakan akhirnya. Semua ini terserah kepada kita. Apakah kita waspada dan disiplin atau tidak...


*****

(Edit karena terpikirkan setelah mengambil jas almamater kembali)

    Empat tahun lalu lebih tepatnya, aku seorang maba. Empat tahun lalu itu pula aku mengawali perjalananku sebagai manusia dewasa yang sesungguhnya. Permulaan yang tidak mudah memang. Harus bangun pagi untuk bergegas ospek, kemudian setelahnya bangun untuk praktikum, kuliah, dan kegiatan lainnya. Siklus itu sempat terhenti dan akhirnya kembali lagi saat ini. 

Maka dari itu.......

    Untuk diriku dan dirimu yang membaca. Terima kasih telah bertahan menghadapi sekelumit permasalahan. Mungkin harimu dan hariku tidak semenarik hari-hari yang dijalani oleh orang lain, tapi percayalah, bahwa setiap hari yang hadir dalam hidupmu sesungguhnya telah membuat kita bertumbuh. Aku yakin, akan ada saatnya kita merindukan hal-hal yang lalu dan berujar dalam hati, "Oh, ternyata aku pernah melewati hal-hal yang tidak kubayangkan sebelumnya. Ternyata semua yang awalnya sulit kulakukan, dapat terlewati juga. Maka dari itu, kuyakin bahwa setiap kejutan yang telah Tuhan sediakan, pasti dapat kujalani."  

    Sekali lagi, terima kasih telah bertahan.

Saturday, August 8, 2020

Randomized 2

Randomized merupakan pemikiran absurd yang ditujukan untuk seseorang di SANA (entah dia mengerti atau tidak). Jujur, sebetulnya malu sekali menulis ini (rasa anak sekolahan yang baru kasmaran, wakakak). Tapi aku berharap, dengan menulis dapat melegakan hati dan meningkatkan rasa mawas terhadap sesama (apalah maksudnya?)

Sebagai informasi, tulisan ini ditulis sembari mendengarkan lagu Jerry Yan (uri Dao Ming Si) dan Shen Yue sebagai official soundtrack, yang berjudul I Really Like You. Dengan segala kerendahan hati, dimohon untuk tidak menertawakan isi dari prosa ini. XD


Cinta

Kau terdengar seperti kutukan
Ingin kuhindari, namun hati tak dapat membohongi

Cinta
Kau bagai bisa yang mematikan
Diammu yang membisu
Seperti racun yang terus menjalar dalam tubuh

Cinta
Entah sejak kapan namamu bergema dalam pikiranku
Berbagai cara telah kulakukan untuk melupakanmu
Namun tak ada yang kuasa menghapusmu

Cinta
Izinkan aku memanggil namamu sekali saja
Dan biarkan kuluapkan perasaanku padamu

Cinta
Sudah cukup penantianku hingga kini
Biarkan kuakhiri semua ini

Ya, kau
Terima kasih, "Cinta"